Minggu, 10 September 2017

Tips Membangun Komunikasi Dengan Anak Usia Dini

Komunikasi selalu menjadi bagian terpenting dalam hal pengasuhan anak. Sayangnya banyak orang tua seringkali melakukan komunikasi satu arah kepada anak dengan cara memerintah. Padahal apa yang baik bagi kita, belum tentu baik menurut anak kita. Di sinilah peran komunikasi untuk membantu menyatukan pendapat antara orang tua dan anak.
Seringkali seorang anak yang tidak sependapat atau tidak memiliki komunikasi yang baik dengan orang tuanya, cenderung tertutup bahkan memberontak kepada orang tuanya. Anda tentu tidak ingin hal itu terjadi pada hubungan Anda dan anak bukan? Untuk itu, simaklah tips berkomunikasi dengan anak sejak usia dini berikut ini!

1.      Berbicara dari hati ke hati
Dalam membangun sebuah komunikasi yang baik antara anak dan orang tua, lakukan dengan berbicara dari hati ke hati, dengan lemah lembut. Tindakan ini akan membuat anak merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk mengekspresikan dirinya, sehingga membangun kepercayaan diri anak untuk berani berpendapat.
2.      Jangan pernah berteriak
Berteriak saat berbicara pada anak tidak akan membantu lancarnya komunikasi. Justru ini hanya akan menimbulkan trauma pada anak, membuatnya menjauh dan bahkan membenci Anda karena perlakuan Anda tersebut. Jangan pernah berteriak atau kasar dalam mendidik anak apalagi ketika berbicara dengannya.
3.      Ajarkanlah kata-kata yang pantas dan tidak pantas diucapkan
Tidak bisa dipungkiri, di sekitar kita ada banyak pengaruh yang tidak pantas didengarkan dan ditiru oleh anak. Seringnya lewat pergaulan lingkungan ataupun tontonan di media massa. Bimbinglah anak sejak dini untuk mengenal apa yang baik dan tidak baik untuk diucapkan dan dilakukan. Berikan mereka alasan mengapa hal tersebut tidak baik untuk dilakukan.
4.      Beri konsekuensi yang tegas dan konsisten terhadap perilaku Anak
Jika anak melakukan kesalahan mengucapkan kata-kata tidak pantas diucapkannya, tegurlah dia dengan baik namun tegas. Jika dia masih melakukannya saat sudah beberapa kali Anda tegur, berikanlah konsekuensi dari tindakannya tersebut. Misalnya dengan menghukumnya tidak boleh main game atau tidak mendapat uang jajan. Konsekuensi yang tepat dan konsisten sangat baik dilakukan untuk menghentikan kebiasaan buruk anak sejak dini.
5.      Selalu gali percakapan
Saat berbicara dengan anak jangan hanya membahas hal-hal penting saja, seputar sekolah, nilai, dan aktivitas lainnya. Galilah selalu perbincangan dengan anak Anda lebih dalam, bahkan yang sifatnya pribadi sekalipun.
6.      Buat dia merasa nyaman berbicara dengan Anda
Dengan membuat anak nyaman berbicara dengan Anda, tentunya komunikasi Anda dan anak semakin lancar. Anakpun akan semakin terbuka pada Anda. Kuncinya adalah kejujuran dan jangan pernah menghakimi.
7.      Mau didengarkan dan mendengarkan
Ketika berbicara dengan anak, jangan selalu mudah melarangnya ataupun langsung menghakiminya. Inilah awal mula yang mengakibatkan anak tidak mau jujur kepada orang tuanya. Karena merasa hanya akan dihakimi. Jadilah orang tua yang mau mendengarkan anak dan mau didengarkan oleh anak.
Raih kepercayaan anak untuk mau berkomunikasi kepada Anda dengan cara-cara di atas. Tentu sebagai orang tua, Anda ingin dapat berbagi banyak hal kepada anak Anda. Berbagi cerita, pengalaman, didikan dan nasehat penting yang bermanfaat bagi anak. Komunikasi yang baik akan mempererat hubungan yang ada dan membangun mental anak menjadi lebih baik.
Bila pembicaraan yang Anda lakukan dengan anak memiliki dampak yang positif bagi anak, itu bagus. Bila tidak, pembicaraan tersebut akan menjadi beban pikiran yang berdampak buruk untuk anak. Sebagai orang tua berhati-hatilah dalam berbicara dengan anak-anak Anda dan bangunlah kebiasaan berkomunikasi yang baik.